Makalah
Manajemen
Disusun untuk nilai
penerapan softskill
Oleh :
Nama : Della Anggraini
NPM :
51212812
Kelas : 1 DF
02
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
ORGANISASI
PERKEMBANGAN
PADA ORGANISASI
A.
PENGERTIAN MANAJEMEN PADA ORGANISASI
B.
PEMAHAMAN MPTIVASI TERHADAP PERILAKU
C.
PERILAKU DALAM ORGANISASI
D.
TANTANGAN DAN PELUANG ORGANISASI
SUBSISTEM
UTAMA DALAM MANAJEMEN ORGANISASI
KESIMPULAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya Makalah Tentang Manajemen telah saya
selesaikan.
Makalah ini disusun untuk tugas
softskill yang telah diberikan dan untuk mencapai nilai penerapan dalam tugas
softskill ini. Dirancang untuk mahasiswa
dapat mengetahui tentang menjalankan suatu manajemen organisasi . Makalah ini
juga dibuat dari berbagai sumber, agar dapat memuat isi dalam makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Kritik dan saran secara konstruktif senantiasa saya penyusun,
nantikan demi penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang dalam rangka
pembuatan tugas makalah yang efektif.
Jakarta, Oktober
2012
Penyusun
PENDAHULUAN
Organisasi
sebetulnya mirip suatu makhluk hidup. Mengapa? Karena organisasi adalah
kumpulan manusia. Manusia yang bersatu untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu
kita tidak bisa memandang organisasi sebagai benda mati yang bisa diperlakukan
seenaknya. Diperlukan suatu perawatan khusus agar organisasi tetap hidup dan
berkembang.
Berangkat dari pemikiran itu, prinsip-prinsip manajemen organisasi sesungguhnya
adalah manajemen orang-orang didalamnya. SDM merupakan faktor paling penting
dalam keberlangsungan hidup organisasi. Manusia adalah pendiri, perancang,
pekerja, pengamat, pengkritik, pemutus suatu organisasi. Tanpa mereka tidak ada
organisasi. Oleh karena itu konsep manajemen organisasi ideal haruslah berpusat
pada manusia.
Setidaknya ada tiga hal yang merupakan prinsip pokok dalam manajemen, yakni
planning, actuating, dan controlling. Prinsip-prinsip pokok ini harus dilakukan
dengan melibatkan organ-organ dalam organisasi.
Perilaku
organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah
sebuah bidang telah akademik khusus yang mempelajari orgailmu politik,
antropologi dan psikologi. Disiplin lain yang terkait nisasi, dengan
memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, dengan studi ini adalah
studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku
organisasi. Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika
kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap
kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain.
Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari
faktor-faktor ini.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk
mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan.
Pengertian organisasi menurut banyak para ahli adalah
sebagai berikut :
Ø Organisasi
Menurut Stoner adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer
mengejar tujuan bersama.
Ø Organisasi Menurut James D. Mooney adalah
bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
Ø Organisasi Menurut Chester I. Bernard merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Ø Organisasi formal adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar
serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Ø Organisasi informal adalah kumpulan
dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama
yang tidak disadari.
Perkembangan pada organisasi
Pada tahun 1960-an dan 1970-an,
bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi
akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.
Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan
perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif
dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan
pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan
studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis,
meskipun banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan
ekonomi industri pula.
Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti
Peter Drucker dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik
bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika
orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja
bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik
sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan
pro-kapitalis.
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang
memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah,
istilah ini digunakan dengan banyak cara.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang
ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.
Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational
studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa
organisasi (organization analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif
mengenai organisasi, ada yang cukup sama satu sama lain, dan ada pula yang
berbeda.
A. Pengertian Manajemen Organisasi
Manajemen organisasi adalah sebuah sistem lain atau suatu sarana yang
menerima input manajemen berupa tujuan-tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
dan outputnya diharapkan berupa realisasi yang sesuai dengan rencana tersebut
.Dalam sistem organisasi maka yang jadi tujuan adalah bagaimana agar tercipta
kerjasama diantara personil yang terkait dalam struktur organisasi itu.
Makalah ini mengkaji system organisasi sebagai sebuah sistem produksi serta
sebagai sebuah system yang terbuka, dalam artian ia berinteraksi dengan
lingkungan, menarik input tertentu dari lingkungan dan merubahnya menjadi
output. Sebagai sebuah system terbuka, organisasi dipengaruhi oleh empat
subsistem utama, yakni:
1. system eknomi
2. system teknologi
3. system social budaya
4. system hukum & politik
Menurut Teori ERG (Existence Relatedness
Growth ) oleh Alderfer menyatakan bahwa individu termotivasi berperilaku untuk
memuaskan satu dari tiga kelompok kebutuhan.
Teori ERG mengasumsikan bahwa
Individu yang gagal memuaskan kebutuhan pertumbuhan menjadi frustasi, mundur,
dan memfokuskan kembali perhatian pada kebutuan yang ebih rendah. Motivasi ini
diukur dengan cara membuat skala pelaporan diri yang digunakan untuk menilai
tiga kategori kebutuhan.
Dalam Robbins, S.P (1993). Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan.
Dengan perkataan lain, perilaku kita pada umunya dimotivasi oleh suatu
keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan spesifik tersebut tidak selalu
diketahui secara sadar oleh individu yang bersangkutan. Ada kalanya kita
bertanya : “ mengapa saya melakukan itu adalah orang pertama yang memahami
pentingnya motivasi dibawah sadar. Ia beranggapan bahwa manusia tidak selalu
menyadari tentang segala sesuatu yang diinginkan mereka hingga sebagian besar
perilaku mereka dipenuhi oleh kebutuhan-kebutuhan dibawah sadar.
Teori dan praktik OD didasarkan pada beberapa asumsi
penting yakni : Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari OD
adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya
berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada
organisasi.
Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan
organisasi diterapkan dengan sasaran :
1. Hubungan yang lebih efektif antara
departemen , divisi dan kelompok kelompok
kerja
dalam organisasi
2. Hubungan pribadi yang lebih efektif
antara manajer dan karyawan pada semaua
jenjang
organisasi
3. Terhapusnya hambatan hambatan
komunikasi antara pribadi dan kelompok
4. Berkembangnya iklim yang ditandai
dengan saling percaya, dan keterbukaan yang
dapat memotivasi serta menantang anggota
organisasi untuk lebih berprestasi
dalam menerapkan OD
B. Pemahaman Motivasi Terhadap Perilaku
Salah satu
determinan perilaku adalah motivasi. Menurut Gibson (1995) Istilah motivasi
berhubungan dengan ide, gerakan dan apabila kita menyatakannya secara amat
sederhana, maka merupakan sesuatu hal yang “mendorong “ atau menggerakkan kita
untuk berperilaku dengan cara tertentu. Hal itulah yang merangsang seseorang
untuk maju dan mendorong kearah tujuan.
Pelaksanaan pekerjaan merupakan perilaku organisatoris yang dipilih seseorang
guna mencapai tujuan-tujuan pribadinya, yakni tujuan yang dianggapnya penting
untuk bergerak maju.
Jadi, seseorang yang mementingkan hasil pekerjaan merupakan seseorang yang
mementingkan motivasi. Ia akan memanfaatkan antara hubungan pribadinya dan
kekuasaannya atas lingkungan kerja sebagai alat motivasional.
Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan,
kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan
pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi (Stephen P.
Robbins, Perilaku organisasi Jilid 1:7).
Perilaku Organisasi mempunyai faktor kunci untuk diterapkan sebagai
berikut:
·
Peningkatan produktifitas
Organisasi dikatakan produktif jika
tujuan dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah
masukan menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.
·
Pengurangan
kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran
yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.
·
Penurunan Turn Over
Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.
·
Peningkatan
kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima
karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima. Karyawan
dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara perhitungan
matematis.
C. Perilaku Dalam Organisasi
Berjuta karyawan kehilangan pekerjaan karena penciutan organisasi. Pada
saat yang bersamaan banyak organisasi mengeluh tidak dapat menemukan orang
untuk mengisi lowongan kerja sesuai spesifikasi yang diinginkan, Bagaimana
saudara menerangkan dua hal tersebut yang terlihat saling bertentangan?
Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang menyelidiki dampak
perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.Apa
yang dipelajari, yaitu bagaimana perilaku :
Perorangan (individu) Kelompok Struktur. Sejarah perilaku dimulai dari
pengamatan, kita adalah mahasiswa perilaku sejak tahun-tahun terdini, kita
telah mengamati tindakan orang lain dan telah mencoba untuk menafsirkan apa
yang kita lihat yaitu sebagai berikut:
1. Kita telah
membaca orang hampir sepanjang hidup.
2.
Kita melihat apa yang dilakukan orang lain dan mencoba
menjelaskan pada diri anda sendiri mengapa mereka berprilaku demikian.
3.
Kitapun terkadang meramalkan apa yang akan dilakukan
pada kondisi yang berbeda.
D. Tantangan Dan Peluang Organisasi
Tantangan yang ada menyangkut, usia yang bertambah, rumitnya bisnis,
sedangkan peluang yang ada menyangkut laju pertumbuhan inovasi , tantangan dan
peluang ini masih ditambah lagi dengan keanekaragaman angkatan kerja
meningkatnya heterogenitas organisasi dengan masuknya kelompok-kelompok yang
berbeda kearah memperbaiki kualitas dan produktivitas dengan cara TQM (Total
quality Management) yang merupakan filsafat manajemen yang didorong oleh
pencapaian kepuasan pelanggan secara konstan lewat perbaikan sinambung atas
semua proses organisasi.
TQM memiliki implikasi karena menuntut
para karyawan untuk memikirkan ulang apa yang mereka lakukan dan menjadi lebih
terlibat dalam keputusan-keputusan ditempat kerjanya. Rekayasa Ulang dapat membantu
untuk mempertimbangkan kembali bagaimana pekerjaan bisa dilakukan dan
organisasi distruksikan seandainya kerja dan organisasi ini akan diciptakan
dari nol, penerapannya adalah sebagai berikut:
1. Planning
Planning atau perencanaan adalah hal utama yang harus dilakukan dalam
manajemen. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang "begin from the end".
Kita tetapkan tujuan bersama yang ingin dicapai. Tujuan adalah pelita yang
menunjukkan jalan bahkan di kegelapan malam. Tetapkan visi dan misi organisasi.
Yang penting adalah penetapan tujuan, visi, dan misi organisasi ini harus
dilakukan bersama-sama. Minimal tidak dilakukan sendirian. Memang pada umumnya
sebuah organisasi didirikan dengan seorang atau beberapa tokoh kunci sebagai
pemberi konsep. Tetapi konsep itu mutlak harus diketahui oleh tiap orang dalam
organisasi agar terdapat kesamaan persepsi. Konseptor tidak mungkin berjalan
sendirian dalam perjalanan organisasi.
Jangan ragu dalam menetapkan tujuan, visi, dan misi. Seorang yang bermimpi
besar dan berusaha keras mewujudkannya namun tidak bisa lebih baik daripada
orang yang bermimpi kecil dan bisa mewujudkannya. Walaupun tidak dicapai,
dengan bermimpi besar maka langkah kita pun akan besar. Lagipula orang yang
bermimpi besar dalam pencapaiannya melebihi orang yang bermimpi kecil.
2. Actuating
Actuating atau pelaksanaan adalah roh dari organisasi. Hanya omong kosong jika
perencanaan tidak diikuti dengan aksi yang sesuai. Implementasi adalah sama
pentingnya dengan perencanaan. Tanpa pelaksanaan yang baik rencana akan hancur
berantakan tanpa sempat mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu adanya
pendelegasian yang tepat untuk suatu tugas tertentu. Serahkanlah suatu hal pada
ahlinya. Jika ditangani ahlinya tentu suatu persoalan akan selesai lebih cepat
dan hasilnya pun baik.
Untuk menunjuk orang yang tepat di tempat yang tepat perlu adanay komunikasi
terus menerus antara anggota organisasi. Dengan adanya komunikasi dan
silaturahmi, kompetensi seseorang seringkali akan dapat diketahui. Selain itu
komunikasi sangat penting dilakukan antara planner dan actuator. Komunikasi
penting untuk menyelaraskan antara keinginan perencana dengan pelaksana. Agar
tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat mengganggu jalannya organisasi
Rencana bisa berubah di tengah jalan jika ternyata pada pelaksanaannya terdapat
situasi yang mendesak. Oleh karena itu pelaksanaan haruslah bersifat fleksibel
tanpa keluar dari jalur tujuan yang hendak dicapai.
3.
Controlling
Controlling adalah kunci dalam manajemen. Walaupun pendelegasian adalah hal yang
mutlak dalam organisasi, tetapi pendelegasian bukanlah berarti menyerahkan
segala urusan tanpa kendali. Seorang yang buta niscaya akan dapat berjalan
dengan normal jika diberitahu jalan yang harus dilewatinya. Begitupun
orang-orang dalam organisasi, seburuk-buruknya sistem manajemen jika ada
kontrol dan umpan balik yang rutin dilakukan maka hasilnya masih dapat
diterima.
Haruslah ada sistem reward and punishment dalam manajemen organisasi. Orang
yang berprestasi patut diberi penghargaan dan sebaliknya orang yang melakukan
kesalahan sebaiknya diingatkan untuk tidak mengulangi kesalahannya. Ini penting
sebab sistem ini akan memacu orang-orang dalam organisasi untuk mengeluarkan
kemampuan terbaiknya karena merasa dihargai. Hargai prestasi sekecil apapun dan
jangan biarkan kesalahan sekecil apapun. Segala sesuatu yang besar dimulai dari
yang kecil. Kita harus tegas dalam hal ini. Ini semua dilakukan agar
pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Organisasi Sebagai
Sebuah System Terbuka
Organisasi merupakan sebuah system
produktif. Ia berinteraksi dengan lingkungan, menarik input tertentu dari
lingkungan dan merubahnya menjadi output yang ditawarkan pada lingkungan.
Pencapaian tujuan bergantung pada efisiensi prosesnya.
Untuk menganalisa sebuah system, penting untuk menetapkan hubungan antara
system dan lingkungan. Lingkungan organisasi merupakan system yang memiliki
tujuan tinggi, disusun oleh empat subsistem utama dari lingkungan, yakni :
1. system ekonomi
2. system teknologi
3. system social budaya
4. system hukum& politik
Untuk menganalisa organisasi sebagai
sebuah system terbuka, perlu untuk :
• menetapkan hubungan antara organiasi
dan lingkungan pada system eksternalnya
• menetapkan hubungan antara organisasi
dan lingkungan, penting bagi kita untuk mempelajari
setidaknya factor utama yang mempengaruhi empat subsistem lingkungan tersebut.
Subsistem
Utama Organisai
Berikut adalah subsistem utama
organisasi yang mempengaruhi lingkungan sebagai berikut:
1.
Kultur Organisasi
Dinamika perilaku orang berdasarkan kompetensi yang dimiliki, kreativitas dan
inovasi dalam organisasi tidak akan terbentuk tanpa dukungan kultur yang
memungkinkan hal itu terjadi. Tetapi kultur juga terbentuk dari pandangan hidup
seseorang atau kelompok dalam perusahaan. Dalam bisnis, kultur korporat adalah
the way of life dari organisasi yang terbentuk melalui proses regenerasi
karyawan (manajerial dan non-manajerial) dan proses transformasi nilai-nilai
dari kepemimpinan. Kultur menyangkut; siapa kita, apa keyakinan kita, apa yang
kita lakukan dan bagaimana itu dilakukan.
Masalahnya, kultur dalam organisasi yang terbentuk melalui proses transformasi
dan regenerasi itu, bisa mendorong orang untuk berprestasi, tetapi bisa pula
membuat orang tidak mampu melakukan inovasi dan perubahan. Kultur seharusnya
menciptakan lingkungan kerja yang membuat orang termotivasi, tertantang atau
antusias dalam bekerja. Titik tumpu pembentukan kultur adalah nilai-nilai yang
mempengaruhi mindset orang. Shared mindset adalah kultur.
Ini berarti, guna membangun kultur yang lebih bisa menciptakan ruang gerak yang
lebih dinamis dan inovatif, perubahan harus dimulai dari mindset orang..
Peran Strategis Leader Dalam Kultur Inovatif. Setiap leader dalam organisasi
harus mampu menjadi penggerak (driver) bagi organisasi yang dipimpin. Penggerak
untuk menuju ke pencapaian target dan tujuan yang telah ditetapkan organisasi.
Pemimpin organisasi harus mampu mengoptimalkan penggunaan semua resources dalam
organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu, leader dalam perusahaan atau organisasi lainnya (seperti
organisasi pemerintahan), harus mampu juga berperan sebagai manager.
Banyak leader yang gagal menggerakkan organisasi kearah visi yang telah dirumuskan,
gagal mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan. Mengapa mereka gagal?
Bermacam-macam penyebabnya. Salah satunya adalah, mereka tidak mampu mengajak,
mengarahkan, menggerakkan orang-orang dalam organisasi untuk bekerja secara
giat (work harder), dan bekerja dengan prestasi yang sempurna (work smarter).
2. Visi
Organisasi
Visi
memiliki kekuatan sebagai penggerak perubahan. Visi akan mempengaruhi tindakan
manajerial dan operasional orang-orang dalam organisasi. Oleh karena itu visi
haruslah realistis (dapat diwujudkan) dan praktis (tidak bersifat utopian).
Perubahan adalah proses yang menjembatani antara kondisi sekarang (current
position) dan posisi yang diharapkan yang akan datang (visi). Oleh sebab itu
visi berfungsi pula sebagai penggerak sentral perubahan, sumber aspirasi dan
sumber motivasi bagi semua orang dalam organisasi. Dalam organisasi memiliki
tujuan yang mengekspresikan alasan dari keberadaan organisasi tersebut. Visi
terletak pada tingkatan berbeda dari identitas organisasi. Visi bisa dibuat
pada tingkatan berbeda dari organisasi. Bisa dari tingkatan CEO kemudian
dipublikasikan dalam koran / buletin organisasi atau juga melalui metode
lanilla. Bisa juga managemen berkonsultasi dengan anggota organisasi sebelum
menciptakan visi.
3. Struktur
Organisasi
Setiap organisasi, industrial atau bukan memiliki struktur dan budaya. Struktur
ini mencerminkan mekanisme dari kekuatan atau kendali yang mengalir dalam
organisasi. Sedangkan budaya organisasi menentukan bagaimana kekuatan atau kendali
tersebut digunakan. Struktur organisasi saat ini umumnya terbagi dalam
Setiap organisasi, industrial atau bukan memiliki struktur dan budaya. Struktur
ini mencerminkan mekanisme dari kekuatan atau kendali yang mengalir dalam
organisasi. Sedangkan budaya organisasi menentukan bagaimana kekuatan atau
kendali tersebut digunakan. Struktur organisasi saat ini umumnya terbagi dalam
4. Strategi
Organisasi
Model strategi organisasi ini digambarkan dalam bentuk pyramid.
a. Tujuan
Tujuan organisasi harus merefleksikan strategi dalam berbagai kondisi. Tujuan
menggambarkan ambisi dari perusahaan.
b. Perbedaan persaingan
Dalam persaingan pemasaran, keunggulan ditentukan oleh bagaimana bisnis kita
menyediakan kebutuhan konsumen lebih baik daripada pesaing kita. Dalam kamus
strategi, perusahaan yang unggul adalah yang dibedakan dari kompetitornya oleh
konsumen dari satu atau banyak dimensi.
c. Strategi konsumen
Dalam pelayanan professional, keunggulan kompetitif bergantung pada
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, ini berujung pada
pertanyaan “ siapa target konsumen kita?”
d. Strategi geografis
Ini menjawab pertanyaan : “jangkauan mana yang akan diperluas oleh perusahaan?
Local atau nasional? Pada level apa kita dapat bersaing dalam pasar luas? Apa
definisi global-dalam lima Negara? Bagaimana mencapai tujuan?
Kesimpulan
Dari apa
yang telah dijelaskan didalam makalah ini bahwa manajemen organisasi merupakan
prinsip orang-orang yang ada didalam suatu organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi
terdapat faktor terpenting untuk meningkatkan berlangsungnya organisasi yang
dijalankan agar tercapai semua yang telah diinginkan. Faktor utama tersebut
adalah SDM (sumber daya manusia) yakni pemikiran untuk menjalankan suatu
organisasi manajemen yang memiliki konsep pemikiran yang luas dan dapat
mengolah atau mengatur dalam kebijakan-kebijakan dalam menjalankan suatu
manajemen organisasi. Manajemen organisasi juga merupakan suatu sistem yang
menjalankan input manajemen dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai,
sedangkan output yang dijalankan harus dengan realiasi yang sesuai dengan
konsep awal menjalankan suatu manajemen organisasi tersebut. Dalam
berorganisasi juga harus diciptakan rasa kerjasama antar sesama anggota suatu
manajemen organisasi yang dijalankan agar mencapai kesepakatan bersama.
Itulah
kesimpulan dari saya pribadi sebagai penyusun bedasarkan ringkasan isi pada
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca makalah
ini dalam menjalankan suatu manajemen organisasi.