Minggu, 30 September 2012

For My Mom and Dad



Kalian bagai secercah cahaya dikegelapan malamku
Menemani tidurku yang lelap
Memberikan kehangatan dan kedamaian dihatiku
Kalian jaga aku sampai esok matahari terbit dengan tenang dan tersenyum
Terkadang kalian pun berbisik ditelingaku ketika aku terlelap dalam kehangatan "KAU MUTIARA HATI KAMI, KAMI INGIN KAMU MENJADI MUTIARA YANG PUTIH SUCI, INDAH BERKILAU DAN BERHARGA"
Disaat itu juga bisikan yang diutarakan dengan lembut langsung merasuki hatiku dan memberikan ketenangan dijiwaku
Aku pun berkata dalam hati kecilku "AKU AKAN MENJADI MUTIARA HATI YANG KALIAN INGINKAN"
Disaat itu pun aku tengah berjanji pada diriku sendiri
Aku takkan kecewakan kalian dan aku akan mewujudkan harapan dan keinginan kalian terhadapku
Walaupun terkadang aku bertolak belakang pada pemikiran, pendapat dan prinsip kalian
Itu semua karna pola fikir dari sikap kedewasaanku saat ini
Mengertilah Mah, Pah
Percayalah padaku dan berikanlah aku kebebasan untuk belajar meyakini hidupku
Aku pun akan selalu ingat kata-kata yang pernah kalian bisikan kepadaku
Aku akan tetap menjadi mutiara hati yang kalian inginkan
Aku pun selalu berfikir betapa lelahnya kalian dalam mendidikku hingga aku menjadi pribadi yang dewasa saat ini
Kalian bukan hanya secercah cahaya dalam kegelapan malamku, tapi kalian juga adalah pelita hidupku yang memberikan aku semangat saat aku dalam keterpurukan
Kalian juga inspirasiku untuk aku melangkah kedepan meraih masa depanku dan mewujudkan cita-citaku serta mewujudkan harapan dan keinginan kalian terhadapku
Jika suatu saat nanti aku telah meraih semua harapanku
Mungkin itu hanya bisa membalas sedikit kelelahan kalian dalam mendidikku dan merubahnya menjadi air mata kebahagiaan serta senyuman kecil dibibir manis kalian
Cinta dan kasih sayang kalian terhadapku takkan mampu terbayar mahal oleh apapun.

"DUKUNGAN DAN CINTAMU MEMBUAT HIDUPKU SEMPURNA'

Teruntukmu

                                             Teruntukmu

  Disaat malam tiba aku pun terlelap, terbawa mimpi indah bersama kenangan.
Saat pagi tiba aku pun tersadar dan terbangun dari khayalan tanpa kasih sayang.
Aku pun mencoba untuk melupakan, akan tetapi hatiku tak mampu menahan.
Aku pun mencoba untuk lari dari kenyataan ini.
Namun kenyataan ini tak sanggup aku hadang.
Kini yang aku rasa hanyalah kekecewaan.
Mencintaimu hanyalah tinggal impian.
Sungguh tak tau sampai kapan aku terus menantimu, tak mengerti sampai kapan aku harus bertahan.
Entah aku tak tau apa yang aku rasakan, karena aku terlanjur mencintaimu.
Aku pun merasa ada yang hilang dalam hatiku,
kau buat diriku tak mengerti,
dulu kau begitu menginginkanku, mengerti aku, menyayangiku, dan memperhatikanku.
Tapi saat ini aku tak pernah merasakan itu lagi,
bahkan aku pun tak pernah melihat lagi senyumanmu, kelembutanmu, tatapan matamu, serta sikapmu yang selalu membuat hidupku bahagia.
Mengapa kau beri aku harapan?
Jika pada akhirnya kau hanya membuat diriku terluka.
Apa kau tak pernah tau?
Bahwa aku begitu mencintaimu, disaat yang sama kau hancurkan harapanku.
Kini, kau pergi begitu saja tanpa peduli pada hatiku.