Selasa, 11 Juni 2013

Perkembangan Monitor

Monitor merupakan salah satu jenis output device yang sangat populer dalam sistem komputer. Secara phisik, monitor mempunyai bentuk seperti halnya layar televisi dan fungsinya untuk menampilkan data dan informasi yang berguna bagi para pemakai komputer. Disamping itu, monitor juga berfungsi untuk melihat apakah data ataupun program yang akan dimasukkan kedalam komputer sudah dalam keadaan benar atau belum.
Pada umumnya, monitor yang pada saat ini menggunakan tabung sinar katoda atau cathode ray tube (CRT). Dengan teknik scan-nya (raster scan technique) bisa dihasilkan gambar pada layar monitor. Sinar elektron yang dihasilkan akan bergerak secara cepat dan lurus serta bolak balik dari atas kebawah melintasi bagian belakang monitor yang dilapisi pospor. Pospor ini akan bersinar apabila ditembus sinar elektrone tersebut hidup atau mati, sehingga gambar-gambar dapat dibentuk pada layar monitor.
Begitu banyak dan cepatnya sinar ataupun spot yang terbentuk dari hasil penembusan sinar elektrone yang diikuti oleh pembakaran phospor, maka yang nampak dipermukaan seperti halnya pola huruf Z yang bergerak-gerak. Pola seperti ini disebut sebagai "raster pattern".
Monitor adalah suatu tipe data abstrak yang dapat mengatur aktivitas serta penggunaan resource oleh beberapa thread. Ide monitor pertama kali diperkenalkan oleh C.A.R Hoare dan Per Brinch-Hansen pada awal 1970-an.

Monitor merupakan salah satu output device yang dapat menampilkan citra. Monitor merupakan salah satu perangkat komputer yang selalu berevolusi secara kontinyu dan besarnya maupun jenis data yang dapat ditampilkan selalu mengalami perubahan.

Monitor merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor yang sudah berusia 83 tahun dan pengembangannya masih berlangsung sampai saat ini.

Tahap pengembangan monitor komputer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi atas dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Waktu itulah yang merupakan fase kedua dari tahap pengembangan monitor komputer.

Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
Monitor CRT (Cathode Ray Tube) pertama dikembangkan untuk menerima siaran televisi. Milestone adalah tabung televisi pertama dari Wladimir Kosma Zworykin (1929), full electronic frame rate dari Manfred Ardenne (1930), dan pengembangan sinar katoda pertama yang dapat direproduksi oleh Allen B.Du Mont (1931).

Pada akhir tahun 1960-an, perkembangan teknologi monitor televisi berpisah jalur dengan teknologi monitor komputer. Hal ini terjadi setelah adanya Mono Display Adapter (MDA) yang memungkinkan gambar monokrom dengan resolusi 720 x 350 pixel.

Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan Color Graphics Adapter (CGA) yang dapat menampilkan empat warna dengan resolusi 160 x 200 pixel. Awalnya monitor terintegrasi dengan casing PC atau terhubung dengan teknik yang proprietary. Monitor yang menjadi perhatian saat itu adalah Taxan Vision, sebuah layar warna 14 inci dengan resolusi 1000 x 1000 pixel dan frame rate sebesar 64 Hz.

Enam tahun kemudian (1990), monitor Nec Multiscan 4 D yang memiliki resolusi maksimal 1.024 x 768 dan frame rate sebesar 70 Hz telah hadir. Spesifikasi ini masih digunakan untuk Graphical User Interface saat ini. Sekitar tahun 2000, monitor layar datar menyerbu pasaran konsumer.


Untuk lebih jelasnya,berikut perkembangan monitor dari tahun ke tahun :

• Tahun 1855 – Tabung Geißler
Heinrich Geißler berhasil membuat sebuah vakum dalam tabung yang dilengkapi dengan sebuah pompa merkuri.
• Tahun 1859 –Sinar Katoda Ditemukan
Julius Plucker, seorang ahli matematika dan fisika dari Jerman, berhasil menemukan dan menggambarkan sinar katoda untuk pertama kalinya.
• Tahun 1888 – Penemuan Liquid Crystal
Friedrich Reinitzer, ahli kimia dari Austria, menemukan fenomena kristal cairan. Ia membuat eksperimen dengan sebuah bahan yang memiliki dua titik cair.
• Tahun 1897 – Tabung BRAUN
Karl Ferdinand Braun mengembangkan tabung sinar katoda dengan memperkenalkan aplikasi pertama dengan menggunakan osiloskop.
• Tahun 1930 – Siaran Full Electronic
Manfred von Ardenne, ilmuwan universal knowledge berhasil membuat siaran televisi full electronic pertama. Pada tahun 1931, ia memperkenalkan penemuannya di ajang International Radio Show di Berlin.
• Tahun 1963 – Penemuan Liquid Crystal Cyan Biphenyl
George Gray, ahli kimia dari Universitas Hull Inggris, menemukan kristal cairan Cyan-Biphenyl. Kristal ini menjadi dasar untuk pengembangan bahan kristal cairan stabil yang digunakan pada LCD sampai saat ini.
• Tahun 1969 – TN-LCD Pertama
James Fergason mengembangkan teknologi TN (Twisted Nematic) yang mengontrol light transfer dari kristal cairan.
• Tahun 1981 – IBM Membuat Standar MDA dan CGA
Dengan standarnisasi sinyal grafik monokrom dan warna, IBM membuka jalan untuk pengembangan monitor komputer yang universal.
• Tahun 1984 – Standar EGA Berakhir
Standar EGA sudah lama menjadi standar minimal pada Computer Graphic Hardware.
• Tahun 1988 – Standar VESA
Akhir tahun 1980-an, NEC bersama dengan delapan produsen graphic card lainnya membentuk Video Electronics Standards Association (VESA). Sejak saat itu, ditetapkan sebuah standar yang seragam untuk software, graphics card, dan monitor.
• Tahun 2000 – Layar Datar untuk Home User
Monitor dengan layar datar tipis ini semakin terjangkau harganya bagi home user.
• Tahun 2005 – Layar 3D Pertama
Toshiba memperkenalkan layar 3D pertama yang menawarkan efek 3D tanpa menggunakan alat bantu lainnya. Namun, mata harus pada posisi tertentu.

Monitor merupakan alat untuk mengontrol rangkaian kejadian. Untuk itu monitor harus selalu berada di dalam memori utama (disebut resident monitor) dan selalu tersedia untuk melakukan eksekusi. Monitor membaca job satu persatu. Setelah membaca, job tersebut ditempatkan pada daerah program pengguna, dan kontrol diberikan ke job ini. Pada saat job telah selesai, akan terjadi interupt (internal interupt terhadap komputer) yang mengembalikan kontrol ke monitor, dan segera membaca job berikutnya. Hasil setiap job dicetak dan dikirim ke pengguna.
3.2. Cara Kerja Monitor
Monitor terdiri atas data-data private dengan fungsi-fungsi public yang dapat mengakses data-data tersebut. Method-method dalam suatu monitor sudah dirancang sedemikian rupa agar hanya ada satu buah method yang dapat bekerja pada suatu saat. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar semua operasi dalam monitor bersifat mutual exclusion.
Monitor dapat dianalogikan sebagai sebuah bangunan dengan tiga buah ruangan yaitu satu buah ruangan kontrol, satu buah ruang-tunggu-masuk, satu buah ruang-tunggu-dalam. Ketika suatu thread memasuki monitor, ia memasuki ruang-tunggu-masuk (enter). Ketika gilirannya tiba, thread memasuki ruang kontrol (acquire), di sini thread menyelesaikan tugasnya dengan shared resource yang berada di ruang kontrol (owning). Jika tugas thread tersebut belum selesai tetapi alokasi waktu untuknya sudah habis atau thread tersebut menunggu pekerjaan thread lain selesai, thread melepaskan kendali atas monitor (release) dan dipindahkan ke ruang-tunggu-dalam (waiting queue). Ketika gilirannya tiba kembali, thread memasuki ruang kontrol lagi (acquire). Jika tugasnya selesai, ia keluar dari monitor (release and exit).
Karena masalah sinkronisasi begitu rumit dan beragam, monitor menyediakan tipe data condition untuk programmer yang ingin menerapkan sinkronisasi yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Condition memiliki operasi-operasi :
a. Wait, sesuai namanya thread yang memanggil fungsi ini akan dihentikan kerjanya.
b. Signal, jika suatu thread memanggil fungsi ini, satu (dari beberapa) thread yang sedang menunggu akan dibangunkan untuk bekerja kembali. Operasi ini hanya membangunkan tepat satu buah thread yang sedang menunggu. Jika tidak ada thread yang sedang menunggu, tidak akan terjadi apa-apa (bedakan dengan operasi buka pada semafor).
Bayangkan jika pada suatu saat sebuah thread A memanggil fungsi signal pada condition x (x.signal()) dan ada sebuah thread B yang sedang menunggu operasi tersebut (B telah memanggil fungsi x.wait() sebelumnya), ada dua kemungkinan keadaan thread A dan B setelah A mengeksekusi x.signal :
a. Signal-and-Wait, A menunggu sampai B keluar dari monitor atau menunggu condition lain yang dapat mengaktifkannya.
b. Signal-and-Continue, B menunggu sampai A keluar dari monitor atau menunggu condition lain yang dapat mengakifkannya.
Monitor dikembangkan karena penggunaan semafor yang kurang praktis. Hal itu disebabkan kesalahan pada penggunaan semafor tidak dapat dideteksi oleh compiler. Keuntungan memakai monitor :
a. Kompilator pada bahasa pemrograman yang telah mengimplementasikan monitor akan memastikan bahwa resource yang dapat diakses oleh beberapa thread dilindungi oleh monitor, sehingga prinsip mutual exclusion tetap terjaga.
b. Kompilator bisa memeriksa kemungkinan adanya deadlock.
Untuk mengetahui cara kerja monitor dapat dilihat pada beberapa hasil percobaan berikut :
a. Menentukan kapasitas penyimpanan data
Tujuan :
- Menetukan jumalah RAM yang dibutuhkan
- Meneutukan ukuran Hardisk drive dalam GB
- Menentukan penyedianna tempat untuk hardisk
Peralatan
- 1 PC dengan Os window XP.
Langkah Percobaan
Step 1 Menentukan ukuran dari Hard Disk Dtrive
a. Double-click My Computer icon pada Desktop. Jika tidak mempunyai My Computer icon, click Start dan pilih My Computer.
b. Klik Kanan local disk drive bsgian bawah Hard Disk Drives (C drive), dan pilih Properties. Bukalah Local Disk Properties dialog box. Jumlah kapasitas dari hard drive akan tampil pada Drive C icon.

Step 2 Melihat kapasitas yang sudah terpakai dan yang belum terpakai pada Hardisk
a. Dalam Local Disk Properties dialog box, akan terlihat kapasitas hardisk yang sudah terpakai tahun yang belum terpakai.
Step 3 Mengecek beberapa alat-alat penyimpanan
a. Klik kanan Start dan pilih Explore.pilih My Computer dan lihat pada kiri cendela
b. Klik kanan pada drive icon yang lain kemudian C: dan pilih Properties.jendela Removable Disk akan kelihatan.
c. Pilih Hardware tab, yang menyediakan informasi pada masing masing peralatan dan property yan bekerja.
b. Menentukan Layar Resolusi pada Computer
Tujuan
- Menentukan arus layar resolusi pada PC Komputer
- Menetukan Resolusi Maximal dari kualitas warna yang paling tinnggi.
- Menghitung berapa pixel yang dperlukan untuk pengaturan resolusi.
- Mengidentifikasikan card monitor dan grafik.
Peralatan
- PC yang berjalan pada window XP Profesional
- Grafik Card dengan kapasitas tinggi.
Langkah Percobaan
Step 1 : Menentukan arus Layar resolusi
Untuk mengatur resolution and dan kualitas warna , klik kanan klik pada tempat yang kosong pada desktop dan pilih Properties dari context menu. Dalam cendela Display Properties, pilih Settings tab. Kamu dapat langsung mengakses Display Properties untuk membuka Control Panel dan klik Display icon
Step 2 : Menentukan Resolusi maximum dari kualitas warna yang paling tinggi.

Beberapa konfigurasi yang diguanakan pada resolusi layer :
Rubahlah slide bar untuk melihat range dari resolusi layar yang tersedia pada PC kalian. (range ini akan ditentyukan oleh operasi sistemnya ketika range terserbut diidentifikasikan oleh display card dan monitor.)
Gunakan Display Properties Settings tab untuk mengisinya mengikuti table dari arus pengesetan pada PC kalian:
1. Minimum resolusi layer
2. Maximum resolusi layer
3. Penyedia pengaturan warna yang terbaik
Step 3 : Menghitung pixels dari arus dan mengatur resolusi maximum
Perlihatkan screen consists dari barisan pixels. Kapasitas pixels untuk masing-masing baris resolusi horizontal. Kapasitas pixel pada baris resolusi vertikal. Untuk menentukan jumlah kapasitas pixel pada resolusi layar,dan beberapa kelipatan resolusi horizontal dari resoluso vertical.. Seperti contoh ,jika resolusi arus adalah 1280 x 1024, jumlah kapasitas pixel adalah 1280 times 1024, atau 1,310,720.
Step 4 : Mengidentifikasikan tipe dari card grafik
Kamu dapat memperoleh rincian informasi tentang grafik card (disebut juga display adapter) pada Display Properties screen.
Dalam Display Properties screen, Klik tombol Advanced.
Pilih Adapter tab.
Berbagai standar resolisi untuk monitor dapat dilihat pada Tabel
Standar Keterangan
CGA (Color Graphic Adapter) Dibuat oleh IBM pada tahun 1981, memiliki 4 variasi warna, dan dengan resolusi 320 x 200 saja.
EGA (Enchanced Graphic Adapter) Muncul pada tahun 1984 dengan kemampuan 16 warna berbeda, dan resolisinya 640 x 350 piksel.
VGA (Vidio Graphic Adapter) Muncul pada tahun 1987, Digunakan pada komputer 80386 atau 80486.
SVGA (Super Vidio Graphic Adapter) Memiliki jumlah piksel 800 x 600, yang berarti SVGA memiliki 800 baris dan 600 kolom piksel. Monitor jenis ini dapat menghasilkan 16 juta warna. Lazim pada monitor 14” dan 15”
XGA (Extended Graphic Array) Memiliki jumlah piksel 1024 x 768 dan dapat menghasilkan 65.536 jenis warna. Lazim pada monitor 17” dan 19”
SXGA (Super Extended Graphic Array) Memiliki jumlah piksel 1280 x 1024. lazim pada monitor 19” dan 21”
UXGA (Ultra Extended Graphic Array) Memiliki jumlah piksel 1600 x 1200. lazim pada monitor 21”. Dirancang untuk disain grafis.
.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar